Penderita HIV/AIDS di Jaktim 29 Orang
istimewa
Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Jakarta Timur masih tergolong tinggi. Saat ini jumlah penderita mencapai 29 orang, delapan diantaranya merupakan pengidap HIV, sedangkan 20 orang penderita AIDS dan satu dinyatakan meninggal dunia.Hingga akhir tahun nanti, jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah Jaktim diprediksi melonjak tajam. Perkirakan itu bukan tanpa alasan. Sebab, jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah itu setiap tahun terus bertambah. Tahun 2006 lalu tercatat 43 orang, 25 orang diantaranya merupakan pengidap HIV, sedangkan 18 orang lainnya merupakan penderita AIDS. Setahun kemudian, jumlah penderita HIV/AIDS meningkat menjadi 75 orang, 38 orang diantaranya adalah pengidap HIV, sedangkan 37 orang lainnya penderita AIDS.
Bambang Satrio Wibowo, Koordinator HIV/AIDS Suku Dinas Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Jakarta Timur menuturkan, pada umumnya pengidap HIV itu enggan untuk melakukan pemeriksaan sampel darah. Karena itu, sulit untuk mendeteksi potensi perkembangan fasenya hingga menyebabkan AIDS. “Saat kondisinya sudah parah atau masuk dalam fase AIDS mereka akan mudah diketahui. HIV itu adalah fase awal sebelum AIDS. Justru pada fase ini yang paling sulit terdeteksi dan sangat rentan menular kerena penderita tidak tahu bahwa mereka terjangkit virus HIV," ujar Bambang, Sabtu (21/6).
Media penularan HIV/AIDS ini, kata Bambang, dapat disebabkan oleh pemakaian jarum suntik secara bergantian dan hubungan seks bebas. Bahkan ia mengakui di Jakarta Timur ini masih banyak wilayah yang rawan narkoba dan prostitusi. Karena itu, penderita HIV/AIDS di Jakarta Timur ini hampir tersebar secara merata di 10 kecamatan. Dari 65 kelurahan yang ada, 30 kelurahan diantaranya merupakan daerah rawan penularan HIV/AIDS.
Sumber: nurito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar